Menjadi Guru yang Inspiratif dan Profesional Era Digital
Era digital membawa dampak yang cukup signifikan di dalam dunia pendidikan. Guru dituntut untuk terus berinovasi agar bisa menyesuaikan perkembangan zaman. Peserta didik semakin hebat dalam menggunakan perangkat teknologi juga menjadi alasan, bahwa Guru harus berjuang keluar dari zona nyaman. Agar guru semakin menjadi inspirasi dan mampu mengemban tugasnya lebih dari sekedar melakukan pekerjaan.
Bagaimana cara menjadi guru yang inspiratif dan profesional di Era Digital?
1. Update Ilmu di Bidang Teknologi
Zaman dulu, di suatu sekolah hanya orang-orang tertentu yang jago mengedit gambar, mengedit video, dan mengedit audio (suara). Namun, zaman sekarang, hampir semua guru bisa melakukannya. Penguasaan teknologi yang dikemas dengan talenta dan ilmu pengetahuan guru akan menjadi sesuatu yang menarik untuk diajarkan kepada peserta didik.
2. Memahami “Trending Topic” yang Hangat
Guru perlu rajin menonton berita, membaca koran, dan memahami topik-topik yang sedang hangat, lalu menghubungkannya dengan materi yang diajarkan. Hal ini akan membantu siswa mengingat dan memahami materi yang diajarkan, selain itu sangat berguna untuk mengatasi kebosanan terjadi pada siswa. Kebosanan bisa muncul bila materi yang diajarkan hanya terpaku pada buku pelajaran.
3. Variasi Media Pembelajaran
Media pembelajaran bisa berupa lembar kerja, media presentasi, video, dan lainnya. Buatlah lembar kerja yang bervariasi, tidak hanya pilihan ganda atau melengkapi kalimat, namun juga bisa memanfaatkan pensil warna, gunting tempel, mengisi TTS, dan lainnya. Media presentasi pun perlu dibuat lebih menarik, misalnya dengan memanfaatkan aplikasi “Canva”, dimana kita bisa menyisipkan animasi dan video pada media presentasi kita.
4. Pintar Membangun Suasana
Kepekaan guru sangat dibutuhkan agar suasana kelas bisa terbangun. Sebagai contoh, bila saat awal pelajaran anak terlihat ngantuk atau bosan, guru perlu memberikan aktivitas yang bisa membuat anak bersemangat. Gerak dan lagu, tebak-tebakan, mengucapkan pantun, atau melakukan permainan, bisa menjadi pilihan. Namun bila anak sudah terlihat bersemangat, kadang kegiatan-kegiatan menyenangkan tersebut bisa diganti dengan tanya jawab atau mengulang materi yang pernah diajarkan.
5. Siswa Lebih Aktif
Menurut penelitian para pakar pendidikan, siswa akan cenderung lebih mudah mengingat dan memahami suatu materi pelajaran, bila ia belajar dengan cara melakukan. Ada saatnya guru memberikan materi pelajaran yang bersifat teori, karena teori bisa membuka wacana dan memunculkan ide. Namun sebelum masuk dalam tahap kebosanan, guru harus siap memberikan suatu penugasan yang bisa membuat siswa lebih banyak melakukan. Akan lebih baik lagi bila penugasan tersebut bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan minat dan mengembangkan bakat.
6. Memahami Karakter Siswa
Tidak hanya guru Pkn, IPS, atau Agama saja yang bertugas membangun karakter siswa. Salah satu kunci membangun karakter siswa adalah memahami karakter setiap siswa. Membutuhkan kepekaan untuk mengenal pribadi atau karakter setiap siswa. Semakin guru memahami karakter anak-anak didiknya, ia akan semakin memiliki banyak kesempatan menjadi guru yang menginspirasi. Secara otomatis kata-kata yang keluar dari mulutnya, adalah pesan dan nasihat berharga bagi satu, dua, atau lebih siswa yang akan diingat karena benar-benar menyentuh hatinya.
Responses